Minggu, 16 Juli 2017

Bahaya Bahan Bakar Oplosan

Bahaya Mengoplos Bahan Bakar

Bahan bakar dan kendaraan, adalah dua sejoli yang tidak bisa lepas dari kita didalam aktivitas sehari-hari. Mereka selalu setia menemani kegiatan sehari-hari. Tapi perlu diketahui, bahwa terkadang kita suka mengoplos atau mencampur bahan bakar berbeda kadar oktan untuk kendaraan kesayangan kita, dengan berbagai macam alasan yang bisa dibilang tanpa pemahaman yang benar.

Bahaya Bahan Bakar Oplosan
Ilustrasi
Apakah bahaya dari tindakan mencampur atau mengoplos bahan bakar berbeda kadar oktan dalam suatu kendaraan bermotor? Jawabanya ada dua yaitu, bahaya bila dilakukan terus menerus, dan tidak bahaya bila hanya sekali dilakukan.

Secara nilai ekonomis, banyak yang bilang katanya" mencampur bahan bakar mungkin bisa sedikit membantu dompet supaya tidak terlalu boros dalam mengeluarkan ongkos untuk membeli BBM (biaya operasional).
Padahal secara langsung, kita sedang menabung kerusakan jangka pendek dan jangka panjang pada kendaraan kita sendiri.

Mengenai efek buruk mengoplos bahan bakar sebetulnya bisa diketahui dan dirasakan langsung ketika kendaraan beroperasional.
Dan biasanya, dapat dirasakan saat awal mesin dinyalakan, saat kendaraan jalan dengan kondisi muatan normal atau saat tanjakan.

Mesin pasti lebih berisik dibanding kendaraan yang bahan bakarnya tidak dioplos. Suara berisik ini ditimbulkan karena adanya knocking yang tidak beraturan pada gerakan piston diruang bakar, yang berimbas pada gerakan buka tutup katup klep pada ruang bakar mesin, dan gerakan dari gesekan sisi piston terhadap cylinder mesin menjadi lebih kasar. Sehingga menimbulkan bunyi yang tidak wajar. Selain bunyi ngelitik tersebut, getaran yang tidak normal juga akan menimbulkan efek berkurangnya usia pakai piston serta piranti pendukung lainnya, seperti setang piston, ring piston, cylinder, klep, noken as, busi, dan seterusnya terkait spare part pada bagian ruang bakar.

Kalau dihitung-hitung, imbas dan resiko dari kerusakan yang ditimbulkan dari suka mengoplos bahan bakar, pasti lebih besar dibandingkan dengan biaya operasional setia dengan menggunakan satu jenis bahan bakar saja.

Ada juga alasan mengoplos bahan bakar yang katanya bersifat tekhnis. Contohnya adalah mencampur premium dengan pertamax, dengan tujuan mendapatkan nilai oktan tertentu, walaupun mesin tetap mengelitik. Akan tetapi alasan tersebut juga tidak dapat dibuktikan. Karena dari nilai oktan masing-masing bahan bakar yang berbeda, pasti memiliki unsur kandungan dan daya bakar yang berbeda pula. Dan resiko mesin berisik tetap saja terjadi.

Secara nilai ron (research octan number):

Dalam pencampuran bahan bakar yang sering dilakukan secara umum adalah mencampurkan premium dengan pertamax atau pertalite dengan pertamax dengan berbagai alasanya.
Padahal bila kita mencampur bahan bakar dengan nilai oktan rendah dengan bahan bakar yang benilai oktan tinggi, maka kadar nilai oktan bahan bakar yang tinggi justru akan menjadi turun/rendah.

Penting diperhatikan - Semakin tinggi nilai oktan suatu bahan bakar, maka daya ledak spontan akibat kompresi sebelum adanya percikan api dari busi diruang bakar mesin akan semakin hilang atau tidak ada. Sedangkan semakin kecil nilai oktan pada suatu bahan bakar, maka daya bakar/ledak saat terjadi kompresi sebelum adanya api dari busi diruang bakar mesin sangatlah memungkinkan mudah terjadi. (ledakan yang disebabkan oleh tekanan kuat dari piston diruang bakar tanpa adanya sumber api dari busi).

Dan efek ledakan bahan bakar akibat tekanan kompresi sebelum adanya percikan api dari busi inilah yang menyebabkan getaran dan benturan pada mesin kendaraan yang sering disebut ngelitik atau knocking. Nah.. Masih mau ngoplos bahan bakar buat kendaraan kesayangan? Lebih baik segera stop deh, biar mesin awet dan tidak ada kendala dan tidak menyebabkan mobil/motor anda mogok karena rusaknya piranti injektor, busi lemah atau mati, atau komponen klep diruang bakar.

Berdasarkan pengalaman beberapa sumber yang menjadi korban dari mesin mobil dan motor ngelitik akibat bahan bakar oplosan, diutarakan bahwa biaya perawatan kendaraan ketika perbaikan lebih besar dibandingkan dengan kendaraan yang tidak menggunakan bahan bakar oplosan. Apalagi pada mobil kalau yang rusak injektornya, bisa merogoh kocek yang lumayan besar.

Anda juga dapat membaca: Penyebab Mobil Boros BBM
Semoga bermanfaat.